02 November 2009

Hunting Kebutuhan D’Baby

Ini moment yang ditunggu-tunggu bagi para calon ibu – termasuk Bunda. Setelah menahan keinginan untuk membeli kebutuhan D’Baby karena belum beranjak pada usia kehamilan 7 bulan. Lagi pula, sayang kalau membeli kebutuhan D’Baby sebelum waktunya – karena belum ketahuan jenis kelaminnya. Jadi enggak bisa menentukan pilihan warna pink (identik perempuan) atau biru (identik laki-laki).

Tetapi, setelah tahu jenis kelamin D’Baby dan usia kehamilan Bunda beranjak 8 bulan, Ayah dan Bunda pun langsung menjadwalkan hari Sabtu-Minggu untuk hunting apa saja kebutuhan D’Baby. Khususnya, untuk masa awal kelahiran dan satu bulan ke depan. Untuk lokasi, Ayah dan Bunda memutuskan menyusuri kawasan ITC Depok. Selain barang-barangnya lengkap, harga juga kompetitif.

Nah, ini daftar belanjaan untuk menyambut D’Baby: kasur lengkap; perlak; selimut tebal; kelambu; popok; celana pop; sarung tangan, kaki, dan topi; paket bedak Jhonson; botol susu & dot; sikat sterilisasi; sabun pembersih; kapas, cutton but, kain kasa, minyak telon, dan masih banyak lagi. Maaf, enggak bisa di list satu per satu, buanyaaakkk bangeeeeettttt….

Hmmm…kayaknya itu aja deh yang Bunda butuhkan. Oya, Bunda sengaja enggak beli baju atasan untuk D’Baby karena warisan dari keponakan, Aileen Alvina masih banyak dan bagus-bagus. Semuanya masih lengkap. Lumayan juga sih, jadi menghemat pengeluaran untuk kebutuhan yang lain. Tadinya sih, Bunda mau beli yang baru, masa buat anak kok dikasih yang bekas. Ayah juga berpendapat yang sama. But, ketika dipikirkan lagi, dan keluarga juga menyarankan untuk tidak beli, Bunda pun manggut. Alasannya, masa pakai pakaian untuk bayi relatif singkat, jadi sayang.

Bunda sempat bingung juga sih, milih corak dan motifnya. Semua barang yang dipajang bagus dan memikat hati. Rasanya, pengen borong semua deh!. But, dengan planning awal yakni belanja kebutuhan untuk periode lahiran dan satu bulan ke depan saja yang jadi prioritas. Sisanya, dicicil setelah D’Baby lahir. Oya, maksud Ayah dan Bunda pilah-pilih kebutuhan agar budget untuk belanja tidak membludak. Ini juga untuk mengantisipasi biaya lahiran – yang belum bisa diprediksi biayanya. Jadi, istilahnya cari aman.

Selain itu, sebelum belanja, Bunda dan Ayah khusus mampir ke tempat Mbak Dewi (Kakak Bunda) untuk meminta tip-tip barang apa saja yang dibutuhkan dan perkiraan harganya. Langsung deh, bikin daftar belanjanya. Ini penting loh, biar pas belanja jadi enggak kalap. Trus, daftar belanja juga perlu agar barang-barang yang menjadi prioritas tidak terlupakan.

Hmmm… tapi, namanya juga calon orang tua baru, Ayah dan Bunda rada bingung juga pas belanja. Tahu bentuk barangnya tapi enggak tahu namanya – dan sebaliknya. Tanya ini – tanya itu sama si penjual, menghabiskan waktu sampai 3 jam! Wah… pokoknya seru deh!

2 komentar:

  1. tes komentar di postingan sendiri coz banyak yang ga bisa komen nih.... tes...tes...tes...

    BalasHapus
  2. Wah...semoga lancar dan selamat semua ya...ini ada link untuk inspirasi calon ide nama bayi, semoga bermanfaat http://www.melindahospital.com/melindahospital/modul/user/baby_name.php

    BalasHapus