“Fisa, I’m little bit worry about your pregnance to fly to sing. It’s better for you to consult to your husband & doctor first. If you visit the doctor ask him/her a recommend letter and give to HRD before leaving. As a management we have responsible to warn you concerning your healthy risk.”
Ini pesan yang Bunda dapat dari Big Boss. Ini berhubungan dengan tugas peliputan Bunda ke Red Dot Museum, Singapura. So, Bunda pun bergegas untuk check up ke Bu Poer – Bidan yang menangani Bunda and D’Baby selama ini. Bunda membicarakan hal ini dan membutuhkan surat rekomendasi bahwa kondisi kehamilan Bunda baik. Bu Poer mengatakan, bahwa Bunda dalam kondisi yang bagus untuk melakukan penerbangan, jadi enggak ada masalah.
But, ketika Bunda menginginkan adanya surat keterangan tersebut, Bu Poer tidak bisa memberikan. Alasannya, seorang bidan tidak mempunyai wewenang untuk memberikan surat yang Bunda minta. Katanya, Bunda harus ke dokter kandungan untuk memenuhi hal itu. Ok!
Bunda pun direferensikan untuk check up di RSUD Kota Bekasi, karena Bunda butuh surat keterangan itu pagi-pagi. Ya, tahu kan kalau Rumah Sakit Swasta belum tentu ada dokter kandungan yang standby. Pukul 8 pagi Bunda sudah mendapatkan nomor urut pertama – meskipun dokternya baru buka praktek sekitar pukul 9 pagi. Yo wes… Bunda pun menunggu.
Setelah proses menunggu selesai, Bunda melanjutkan proses pemeriksaan. Pertama, Bunda menimbang badan yakni naik 2 kg (total 46 kg) dan cek tensinya normal. Setelah itu, Bunda dipereiksa oleh dr. Christofel, Sp.OG. O’o… ternyata, Bunda di USG. Bunda sih enggak mengira kalau akan di USG coz Bunda berencana akan melakukan USG pas usia kehamilan 7 bulan. Sekarang usia kandungan Bunda baru 6 Bulan.
Meskipun USG-nya bukan 4D tapi Bunda takjub juga. Apalagi ketika hasil USG itu dicetak. Dari hasilnya, D’Baby dinyatakan sehat dan dalam kondisi baik – air ketuban cukup, detak jantung stabil, dan sebagainya. Bunda pun lolos mendapatkan surat keterangan yang dibutuhkan tadi.
Banyak Cerita
Selain panik cari RS yang standby dokter kandungan pagi-pagi dan proses menunggu, Bunda punya sepenggal cerita (tepatnya pengalaman yang Bunda lihat sendiri akan kejadian di RSUD). Bahwa, setiap ibu hamil memiliki kisahnya sendiri, diantaranya:
1. Ada ibu hamil yang harus rutin menjalani pemeriksaan setelah melakukan kiret akibat bayi yang dikandungnya meninggal dalam kandungan.
2. Ada ibu hamil yang mengalami pendarahan hebat sampai jatuh pingsan di kamar mandi.
3. Ada ibu hamil yang sudah menahan sakit karena sudah waktunya persalinan.
Dan, masih banyak kejadian lainnya. Atas ini, Bunda bersyukur sekali bahwa sampai saat ini D’Baby sehat dalam kandungan, serta memberikan peringatan kepada Bunda agar lebih baik lagi menjaga D’Baby sampai saatnya. Bunda juga bersyukur, D’Baby bisa diajak bekerja sama dengan Bunda yang enggak ‘rewel’ ditengah-tengah Bunda melakukan aktifitas. Terima kasih untuk semuanya.
04 September 2009
Check Up @ RSUD Kota Bekasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
semoga bunda & baby sehat2 selalu ya.. :)
BalasHapus