26 Agustus 2010

5 Prinsip Positive Parenting

Percik Keluarga, Bekasi – Pastilah, setiap orang tua menginginkan anak-anak tumbuh dengan optimal menjadi anak yang cerdas. Nah, untuk mewujudkan hal tersebut, orang tua pun harus membekali diri agar bisa memberikan dukungan positif kepada anak untuk masa depannya. Istilahnya, orang tua harus mempunyai Positive Parenting. Lantas, apa sih positive parenting?



Nah, kebetulan Bunda berkesempatan hadir dalam diskusi mengenai positive parenting yang digelar Dancow di Taman Gandaria No. D4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sekaligus peluncuran Rumah Dancow Parenting Center (DPC).

Kembali ke topik pembahasan, menurut Mayke S Tedjasaputra, Psikolog & Play Therapist, positive parenting adalah pola pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua dengan cara mendukung perkembangan anak (suportif); dilakukan dengan cara yang positif yakni menghindari kekerasan dan hukuman (konstruktif); dan dilakukan melalui kegiatan bermain yang menyenangkan.

Adapun elemen penting positive parenting antara lain; pembekalan pro-orang tua, dimana orang tua tahu akan tumbuh kembang anak dan paham akan dasar-dasar positive parenting. Sehingga, orang tua mampu mendukung stimulasi positif untuk anak dan mampu mengatasi kendala dalam tumbuh kembang anak. Maka, diharapkan hasil yang didapat adalah anak berkembang secara optimal dalam ranah fisik-motorik; psikososial/kepribadian; kemampuan bahasa, berpikir, kecerdasan, dan kreativitas.

Untuk memudahkan, Bunda merangkum 5 prinsip positive parenting yakni:
1. Lingkungan aman dan mendukung untuk bereksplorasi
Lingkungan yang aman dan mendukung mengawali si kecil melangkah mengeksplorasi dunianya. Dalam hal ini, Bunda tidak perlu khwatir dan was-was ketika mengawasi anak. Tentunya, ini bisa memberikan kesempatan dan kepercayaan pada anak untuk mencoba hal-hal baru, dan Bunda pun jadi percaya diri dalam mendampingi tumbuh kembang anak.

2. Perhatian dan dukungan positif awal tumbuh percaya diri
Perhatian dan dukungan Bunda, tentunya dapat membina hubungan yang sehat dan lekat. Caranya sederhana kok cukup dengan sengaja menyisihkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama dan berkomunikasi dengan anak. Jika ini sering dilakukan, tahukah Bunda kalau anak akan merasa dicintai loh!.

3. Menanamkan nilai positif secara konsisten awal tumbuh bertanggung jawab
Memberikan contoh dan teladan yang baik bagi si kecil, memberikan rambu-rambu pada anak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta pentingnya konsistensi, intra dan inter individual.

4. Pemahaman dan stimulasi yang sesuai awal tumbuh optimal

Orang tua mengetahui kelebihan dan kekurangan anak, memberikan pujian yang sesuai ketika anak berhasil, dan memberikan dukungan ketika anak mengalami kegagalan atau ragu-ragu. Ketika anak ragu, ada baiknya Bunda pun member semangat untuk mencoba lagi, bahkan Bunda bisa melakukan bersama si kecil.

5. Mengatasi awal stress awal komunikasi positif dengan si kecil

Di sini, Bunda harus belajar mengendalikan diri dalam mengatasi emosi negatif. Mencari solusi ketika menghadpi masalah – bukan lari dari kenyataan. Membina komunikasi terbuka antar pasangan atau dengan orang yang terlibat dengan pengasuhan anak guna meringankan beban yang Bunda rasakan. Serta, kenali kelebihan dan kekurangan diri pribadi, pengembangan sikap mau belajar dan mau berubah kea rah yang lebih baik.

4 komentar: