Percik Keluarga, Bekasi – Walaupun Luna belum bisa mengimplementasikan Sidik Jari Cerdas, tetapi Bunda sangat antusias untuk membahas hal ini. Maklum saja, fenomenanya sekarang ini banyak orang tua yang menghadapi kesulitan ketika berinteraksi dan memberikan pengarahan kepada anak-anaknya. Bahkan, tidak jarang pula orang tua memaksakan anak untuk mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler dengan harapan bisa mengoptimalkan kecerdasan anak – sekaligus menyalurkan ambisi orang tua :-D
Nah, padahal hal tersebut belum tentu semua kegiatan tersebut sesuai dan tepat dalam mengoptimalkan potensi seorang anak. Dengan demikian, orang tua perlu mengenali terlebih dahulu potensi apa yang dimiliki anak tersebut sebelum menentukan kegiatan yang akan diikuti. Karena, setiap anak merupakan individu unik yang berbeda. Tentunya, mereka membutuhkan stimulasi yang tepat yang disesuaikan dengan potensi bakat, karakter, dan gaya belajar. Sehingga, anak dapat menyerap, mengolah informasi dan mengembangkan potensinya secara optimal.
Salah satu cara untuk mengetahui itu, bisa dilakukan dengan analisa sidik jari. Ini merupakan alat yang dapat membantu para orangtua untuk mengetahui potensi anak sejak dini, sehingga orang tua dapat memberikan stimulasi yang sesuai untuk tumbuh kembang serta minat anak dengan optimal. Analisa Sidik Jari atau istilah lainnya Fingerprint Analysis merupakan sebuah metode pengukuran dengan pemindaian (scanning) sidik jari anak untuk mengetahui gaya bekerja otak yang paling dominan dalam kaitannya dengan potensi bakat, motivasi, karakter dan gaya belajar anak.
Adapun model gaya belajar yang dihasilkan dari Sidik Jari Cerdas, adalah:
1. Visual
• Kecenderungan gaya belajar dengan menggunakan indera penglihatan.
• Pada model gaya belajar Visual, informasi data visual berbagi menjadi data berupa teks (tulisan, huruf, angka/simbol) dan berupa gambar (gambar, foto, diagram).
2. Auditory
• Kecenderungan gaya belajar dengan menggunakan indera pendengaran.
• Pada model gaya belajar Auditory, informasi data auditory terbagi menjadi data berupa bahasa dan nada.
3. Kinestetik
• Kecenderungan gaya belajar dengan menggunakan indera tubuh.
• Pada model gaya belajar Kinestetik, informasi data kinestetik terbagi menjadi data berupa gerakan dan sentuhan.
Lantas, apakah gaya belajar buah hati Anda? Visual, Auditory, atau Kinestetik??? Kira-kira, Luna yang mana yach??? Heheheee….
Rasanya, sudah tak sabar menunggu Luna dewasa. Habis, sayang banget dapet kartu free pass saat liputan tapi enggak bisa dipakai. Karena, syarat untuk ikut tes adalah anak berusia 2-6 tahun, sedangkan Luna masih 5 bulan. Mau dikasih ke keponakan atau orang lain, pas dicek tanggalnya adalah 28-30 Mei 2010 alias sudah mepet kadaluarsa xixixixiiii….. Sedangkan free pass baru dibagi pada Kamis, 27 Mei 2010. Fuih,lengkap sudah, so… Bunda hanya bisa meratap – sayang sekali.
Oh iya… bagi para mommy blogger yang tertarik dengan Analisa Sidik Jari, bisa ikutan di acara “Sidik Jari Cerdas Frisian Flag”. Untuk info lengkapnya, bisa klik Ibu & Balita.
31 Mei 2010
Sidik Jari Cerdas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Thanks info nya bun, siap meluncur kesana
BalasHapusHihihi, gw dah liat iklannya Mba. Tapi sayang disini ga ada tuh Sidik Jari Cerdas. Mudah2an pas mudik pulang ke Jakarta acaranya diadain lagi sama Frisian Flag :-)
BalasHapusBtw salam kenal yah buat De Luna dari Zahia. Lucu pisan euy! Kiss kiss
Oya, thanks yah Bund dah mampir ke blog kami. Boleh tukeran link ga? Thanks :-)
wah jadi tertarik dan pengen nyobain buat ikhsan
BalasHapushehee .. lagi ngumpulin struk pembelian susu nya supaya dapet analisa yang lengkap .. minggu ini ada di GIANT pamulang square ..
BalasHapusaduh jeng, kenapa gak dilempar kesini aja free pass nya..
BalasHapuslagi gencar ya diiklanin sidik jari cerdas itu
BalasHapusWah...jadi pengin nyoba buat Dita pas nanti 2 tahun. Thanks infonya Bun :-)
BalasHapusDuh udah lama banget ga bw ke sini :) Luna pa kabar?? hihihihi sidik jari cerdas??yah udah liwat ya??
BalasHapusfadly udah bisa nih...penasaran ma Fadly kek gimana ya besarnya nanti :D