02 Februari 2010

Ayah D'Luna

Rasanya enggak ada habisnya cerita tentang Bunda dan D’Luna. Selalu ada saja hal terbaru yang layak diabadikan melalui blog ini. Eit, tapi kok, rasanya ada yang terlewatkan yach. Apa??? Sosok AYAH! Ya, Bunda jarang sekali menulis secara khusus tentang ayah – selain happy B’Day Ayah. So, kali ini mau cerita kebersamaan Ayah dengan D’Luna. Simak yach…

Mungkin kalau dikasih nilai, Ayah sosok yang sangat perhatian akan hal-hal kecil mengenai D’Luna. Sampai-sampai, kebutuhan D’Luna seperti minyak telon, bedak, sampai sarung tangan dan kaki, Ayah yang beli. Perlakuan ini sudah tergambar sejak pertama kali D’Luna lahir. Ketika Bunda dalam fase pemulihan pasca melahirkan, Ayah yang bergadang untuk ganti popok dan kasih susu waktu di RS. Bahkan setelah pulang dari RS, Ayah masih ikut nimbrung.

Sampai artikel ini dipublish, Ayah masih menemani Bunda merawat D’Luna di malam hari. Biasanya, Ayah bantu-bantu selepas pulang kerja – sekitar jam 10 malam sampai jam 2 malam. Kalau hari sabtu dan minggu, Ayah bantu di siang hari – sambil main kompi dan nonton bola.

Nah, ini kebiasaan baru Ayah semenjak ada D’Luna, antara lain:
• Kalau dulu Ayah suka pulang malam kalau sekarang rajin bawa kerjaan ke rumah. Daripada lembur di kantor, mendingan kerjaan yang belum kelar atau harus diselaikan secepatnya dibawa pulang. Kerja sambil jaga D’Luna. Bunda pun terbantu.
• Kalau dulu Sabtu-Minggu, Ayah lebih sering ngajak jalan-jalan Bunda. Atau cari-cari program ke Mangga Dua – kalau Bunda lagi enggak mau jalan-jalan, sekarang Ayah lebih memilih main sama D’Luna.
• Tiap pagi, sebelum berangkat ke kantor, Ayah pasti gendong D’Luna yang lagi telanjang. Sekalian jemur pagi D’Luna.




2 komentar:

  1. wah sekarang udah ada adenya:) selamat datang ke dunia ya luna. nama yang bagus:) semoga menjadi anak sholeha, kebanggaan dan penyejuk mama ayah bunda ya nak:)

    BalasHapus
  2. adduhhh..alhmdlh yaa Bun...aku ko ga dpt kbr kl dah lahiran yaa..beruntung juga ayah nya sangat perhatian..semoga berbahagia selalu ya Bun, mwah

    BalasHapus